Cerpen HIDUP TANPA SEORANG AYAH
HIDUP TANPA SEORANG AYAH
Hallo Nama Saya Bima Lerianto, saya lahir di malang 19 september 1997 , Saya mulai dari sd sampai mau kuliah selalu ditemani oleh seorang ibu, aku tidak tau siapa ayahku , dan aku tidak ingin juga menanyakan kepada ibuku siapa ayahku, Setiap mau berangkat sekolah ibu sudah menyiapkan makan dan bekal buat kesekolah , karna ibuku harus kerja juga untuk memenuhi kebutuhan sekolahku.Hari demi hari beranjut seperti itu dan sampai pekerjaan ibuku bangkrut, ibu tidak memberi tahu aku bahwa ibu sudah tidak bekerja lagi di perusahaan tersebut , beberapa minggu kedepan aku sering dikasih tau oleh pihak sekolah tetang bayaran SPP , dan waktu itu tunggakan sangat banyak , tidak lama kemudian waktu saya mau pergi main Bersama teman , ibuku memberitahu tentang masalah biaya sekolah , “Nak Maafkan ibu” , ibu sadah tidak bisa membayar tunggakan disekolah karena pekerjaan ibu sudah hilang “ , ucap ibuku sambil berkaca kaca , “Emangnya dari kapan ibu sudah tidak bekerja di perusahaan itu ? kenapa ibu tidak bisa memberi tahu aku bahwa ibu sudah tidak bekerja disitu?” ucapku sambil meneteskan air mata , “Sudah sekitar 1 bulan ibu tidak bekerja lagi disitu , ibu hanya bekerja di teman teman ibu saja yang sedang membutuhkan bantuan , dan itupun upahnya hanya cukup untuk makan sehari saja” ucap ibuku sambil menangis , “coba kalau ibu memberi tahu aku bahwa ibu sudah tidak bekerja di perusahaan itu , bisa saja bima membatu mencari pekerjaan dan membatu pekerjaan ibu ,” ucapku sambil menahan tangisan . “Ibu bukannya tidak mau memberi tahu kamu soal ini , ibu takut kalau ibu memberitahu soal ini kamu jadi tidak sekolah ,” ucap ibuku, disitu saya sedang berda di kelas 11 semester 2 , dan akhirnya saya memutuskan untuk mencari pekerjaan sendiri untuk membantu kebutuhan keluarga ku, terutama ibu yang selalu ada untuku.
Beberapa minggu kemudian saya dikeluarkan dari sekolah karna tidak mampu untuk membayar tunggakan tersebut , disitu saya terus mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan ku dan ibuku, tidak lama ibuku jatuh sakit , karna ibu mempunyai penyakit jantung , saya terus mencari disekitar daerah saya untuk bekerja , dan tidak ada yang mau menerimaku,
Waktu saya sedang istirahat disebuah ubin masjid ada seorang bapak bapak yang menghampiriku , kemudian bertanya tentang apa yang sedang aku rasakan , tidak lama kemudian bapak itu menyuruh saya tinggal dirumah nya Bersama ibuku , dan saya bekerja di perusahaan bapak tersebut , karna saya mempunyai suatu keahlian dalam bidang program computer, saya pun disuruh oleh bapak tersebut untuk menjadi cyber security di perusahaannya , tanpa tes apapun saya langsung masuk ke pekerjaan tersebut , karna kurang karyawan di bidang program keamanan perusahaan itu .
Beberapa bulan kedepan ibu saya meninggal dunia , saya pun hidup Bersama seorang bapak bapak yang baik itu , waktu terus berjalan sampai akhirnya saya diangkat jadi Manager Cyber Security di perusahaan tersebut. Dan saya mendapatkan upah lumayan besar dari pekerjaan tersebut . saya jarang berbicara dengan bapak tersebut karna selalu banyak meet yang harus dia lakukan .
Sebulan kemudian saya pergi keluar negri untuk menambah ilmu saya disana . satu bulan berlalu , saya disana menjadi seorang murid terbaik , teraktif dan tercedas , banyak perusahaan diluar negri sana yang menawarkan pekerjaan kepada saya , sebelum saya menerima pekerjaan diluar negri sana , saya meminta izin dulu kepada bapak di Indonesia karna bapak itu lah orang yang sangat berjasa dalam hidupku , sampai aku bisa seperti ini , dan saya menganggap dia sebagai ayahku sendiri.
Lalu saya menelpon bapak di Indonesia , dan saya berbicara Panjang lebar , dan akhirnya saya di izinkan untuk bekerja diluar negri . 3 tahun berlalu saya pulang ke indonesia menemui bapak itu, dan bapak itu Bahagia melihat kepulangan saya dari luar negri , dan tidak lama keluarga bapak itu sudah menyiapkan calon istri buat saya karna dia sudah tau bahwa saya belum menikah disana , dan akhirnya saya menikah dengan perempuan tersebut . dan Bahagia selamanya …….
Penulis : Haikal Muhammad
Komentar
Posting Komentar