Cerpen HILANGNYA SUATU PERSAHABATAN
HILANGNYA
SUATU PERSAHABATAN
Namaku Regina. Aku duduk dibangku SMK kelas 11. Aku akan
menceritakan sedikit kisahku bersama sahabatku sewaktu dulu.
Aku memiliki sahabat bernama Caca, persahabatan kami dimulai
saat kami duduk dibangku kelas 6 SD.
Awalnya kami bersahabat tidak bedua, ada yang lainnya lagi yaitu Ajeng,
Nurvita, Diana. Tapi, entah mengapa waktu demi waktu, satu demi satu dari kami
menjauh. Saat ada rencana bertemu pasti ada saja yang tidak bisa karena alasan
pribadi.
Tahun pun mulai berganti, kami lulus dari Sekolah Dasar. Kami
berbeda sekolah dan tidak hanya itu kami pun hilang kontak selama beberapa
tahun, akupun tidak tahu tempat tinggal mereka karena mereka selalu pindah
rumah. Dan saat kelas 9 SMP tanpa disadar kami bertemu dan berbincang bincang
selama tidak bertemu lama.
Aku, Caca, Ajeng, dan Nurvita selalu bermain bersama.
Sedangkan Diana entah kemana, dia selalu beralasan jika ada rencana beretemu.
Kami pun bermain beremoat saja dan itu sangat menyenangkan karena bagiku teman
masa kecil adalah teman terbaik yang bisa mngerti kita.
Dan saat bertemu untuk kesekian kalinya giliran Nurvita yang
tidak bisa datang karena dia bilang lagi banyak tugas, kami pun mengerti. Yaaa
dan akhirnya kami hanya bertiga.
Dan pada saat liburan semester Aku dan Caca berniat main ke
Yogya kami pun pergi tanpa mengajak Ajeng. Karena jauh sebelumnya ada sedikit
masalah, yaitu Ajeng dimarahi oleh Kakeknya karena selalu bermain dengan Aku
dan Caca. Yaa jadi karena itu kami pun bermain berdua tanpa mengajak Ajeng.
Sesampainya kami di Yogya, kami memesan makanan dan minuman.
Kami pun tidak lupa berswafoto, dan pada saat bersamaan Caca melakukan live di Instagram tanpa disadari Ajeng melihat
live Caca di Instagram dan pada saat itu juga terdengar suara ku yang sedang
berbicara kepada Caca. Beberapa menit kemudian, Ajeng membuat status untuk
menyinggung Aku dan Caca. Kami pun tidak peduli karena sikap kami memang
terkadang egois.
Setiap akhir pekan Aku dan Caca selalu menghabiskan waktu
bersama dengan sangat menyenangkan walaupun tanpa mereka.
Liburan selesai, ujian selesai, perpisahan pun selesai. Kami
pun lulus, dan kami pun tanpa sadar satu sekolah lagi.
Dan disinilah awal permasalahan Aku dan Caca dimulai. Aku
terlalu sibuk dengan duniaku sendiri seperti tugas sekolah, pekerjaan rumah,
pacar, dan yang lainnya. Aku sempat lupa akhir akhir ini kita sama sekali tidak
pernah saling memberi kontak, entah aku yang salah ataupun keadaan .
Tapi.. hal yang paling membuatku risih yaitu pacarku, dia
selalu melarangku bermain bersama Caca dan itupun menjadi salah satu alasanku
jarang sekali bermain lagi dengan Caca. Dan akhirnya aku memutuskan hubunganku
dengan pacarku, dan aku meminta maaf kepada Caca atas perbuatan yang aku
lakukan, untungnya dia mengerti dan memaafkanku. Kami pun bermain bersama
kembali walaupun tidak terlalu sering.
Pada pertengahan semester Caca memberitahuku kalau dia akan
berhenti sekolah karena keadaan ekonomi keluarganya dan dia akan tinggal
bersama Kakaknya di Bogor. Mendengar itu aku sangat sedih karena dia adalah
sahabatku satu satunya.
Sesudah itu, aku sangat disibukkan dengan kegiatan akhir
semester dan aku terkadang memposting foto disosial media dengan teman kelas dan
pastianya dia akan mengira bahwa aku melupakannya, padahal sama sekali tidak.
Dan saat itu, aku mengkontak dia menanyakan kabarnya dan meminta maaf tetapi
sikapnya berubah drastis dia membalas pesanku dengan sangat singkat dan menyakitkan
aku pun bingung harus membalas apa dan akupun tidak membalas pesannya.
Pada hari hari berikutnya, dia tidak pernah melihat statusku
ataupun dia tidak pernah memposting
status dan aku berfikir bahwa nomorku sudah dihapus olehnya. Karena dulu dia
pernah berkata “ Aku gaakan nyimpen no orang yang ga penting jadi buat apa yaa
aku hapus aja “. Dengan begitu akupun menghapus nomornya juga karena mengingat
kata itu terkadang menyakitkan.
Aku tidak pernah menyangka akan kehilangan sahabatku karena
masalah sepele seperti ini, padahal dulu kita sangat dekat sekali entah waktu
ataupun sikap antara kita yang berubah. Intinya aku selalu berharap bertemu
dengannya kembali dimasa depanJ.
Regina
Julian M
11 TKJ 2
Komentar
Posting Komentar